Apa itu Ilmu Sosial Dasar?
Ilmu Sosial Dasar adalah seseorang
atau kelompok yang mempelajari aspek-aspek yang berhubungan dengan
manusia dan lingkungan sosialnya. Dalam mempelajari Ilmu Sosial Dasar
ini menekankan metode ilmiah dalam mempelajari manusia meliputi perilaku
dan interkasi manusia. Pembelajaran Ilmu Sosial Dasar dapat digunakan
sebagai jalan keluar dalam mencari pemecahan masalah sosial yang ada
pada kehidupan masyarat.
Dalam bermasyarakat pentingnya sosialisasi
sangat diperhatikan, karena sosialisasi adalah proses penanaman nilai
dan aturan. Sosialiasi dibagi menjadi dua jenis yaitu Sosialisasi Primer (sosialisasi dalam keluarga) dan Sosialisasi Sekunder (sosialisasi dalam masyarakat).
Sosialisasi Primer berlangsung
pada saat anak berusia 1-5 tahun, anak mulai mengenal anggota keluarga
dan lingkungan keluarga. dalam tahap ini peran orang tua dan peran
orang-orang terdekat sangatlah penting, warna kepribadian anak akan
sangat ditentukan oleh kepribadian dan interaksi antara anda dan anggota
keluarganya.
Sosialiasi Sekunder yaitu
proses sosialiasisasi setelah sosialisasi primer, memperkenalkan
individu ke dalam kelompok masyarakat. Pada proses ini masyarakat yang
menilai kepribadian seseorang, contoh apakah seseorang yang dinilai
kepribadiannya adalah orang baik atau tidaknya dinilai dari kepribadian
kita.
Tipe Sosialisasi
Dalam proses sosialiasi terdapat tipe sosialiasi Formal dan tipe sosialisai Informal.
Tipe sosiaisasi formal terjadi melalui lembaga yang berwenang yang
sesuai ketentuan yang berlaku dalam negara, contohnya seperti pendidikan
sosial di sekolah dan pendidikan pada militer. Sedangkan tipe
sosialisasi informal terjadi di masyarakat atau dalam pergaulan antar
teman, sahabat, sesama anggota kelompok-kelompok sosial yang ada di
masyarakat.
Baik sosialisasi formal maupun sosialisasi
informal, sosialisasi tersebut tetap mengarah ke arah pertumbuhan
pribadi supaya sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku di
lingkungannya.
Dalam interkasi dalam sosialisasi formal
atau interaksi sosialisai informal dalam lingkungan seperti sekolah
seseorang murid mengalami proses sosialisasi, dengan proses sosialisasi
tersebut siswa memahami tentang peran yang harus ia lakukan dan
mempunyai kesadaran untuk menilai dirinya sendiri. Misalnya, apakah saya
merupakan siswa yang disukai banyak teman atau tidak? Atau bagaimana
dengan perilaku saya, sudah pantaskah atau tidak?
Pola Sosialisasi
Pola sosialisasi dibagi menjadi dua: pola sosialisasi represif dan pola sosialisasi partispatoris.
Sosialisai Represih lebih menekankan guna
hukuman terhadap kesalahan. Atau ciri lian dari pola sosialisasi
represif adalah penekanan dalam hukuman dan imbalan, contoh penekanan
kepada orang tua supaya patuh akan perintah orang tua, penekanan ini
terletak pada orang tua dan keinginan orang tua terhadap anaknya.
Sosialisasi Partisipatoris yaitu pola di
mana ketika anak berprilaku baik mendapat imbalan akan prilakunya
tersebut, sebagai contoh ketika di daerahnya sedang turun hujan, si anak
berinisiatif mengambil jemuran di belakang rumahnya, karena prilaku
baiknya anak diberi imbalan.
Proses Sosialisasi
Menurut pendapat George Herbet Mead bahwa
sosialisasi yang akan dilalui seseorang dibedakan melalui tahap
persiapan (preparatory stage), tahap meniru (play stage), tahap siap
bertindak (game stage), tahap penerimaan norma kolektif (generalized
stage/generalized other).
Tahap Persiapan (Preparatory Stage)
Tahap ini dialamai oleh setiap manusia
sejak dilahirkan, moment seorang anak menyiapkan diri mengenal dunia
sosialnya. Tahap ini anak mulai meniru kegiatan yang dilakukan orang
tuanya atau orang di sekitarnya. Contoh: seorang ibu mengajarkan mengeja
kata “mamah” balita akan mencoba mengucapkan kata yang diulangi ibunya,
mesti tidak sempurna diucapkan “myamyah”. Seiring anak tumbuh
lama-kelamaan anak dapat memahami makna kata mamah tersebut dengan
kenyataan bahwa ibunya adalah mamahnya.
Tahap Meniru (Play Stage)
Pada tahap ini semakin sempurna seorang
anak meniru peran yang dilakukan orang dewasa. Anak menyadari tentang
yang dilakukan orang disekitarnya. Pada tahap ini kemampuan untuk
menempatkan diri dengan posisi orang lain mulai terbentuk.
Tahap Siap Bertindak (Game Stage)
Di tahap peniruan sudah berkurang lalu
digantukan peran yang dimainkan secara langsung dengan kesadaran penuh.
Pada tahap ini hubungan dengan lawan interkasi semakin kompleks, dan si
Individu mulai berhubungan dengan teman sebayanya di luar rumah. Secara
bertahap peraturan-peraturan yang berlaku mulai dipahami.
Tahap Penerimaan Norma Kolektif (Generalized Stage/Generalized other)
Seseorang telah dianggap dewasa pada tahap
ini, karena sudah bisa menempatkan dirinya pada posisi masyarakat secara
luas. Kata lainnya, seseorang bersika tenggang rasa mulai dari
orang-orang yang dikenalnya dan juga dengan masyarat luas. Manusia ini
sadar pentingnya peraturan di sekitarnya. pada tahap ini ia telah
menjadi warga masyarakat dalam arti sepenuhnya.
Apakah Ilmu Sosial Dasar sama dengan Ilmu Pengetahuan Sosial?
Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Pengetahuan
Sosial tentu saja berbeda, Ilmu Sosial Dasar memusatkan diri pada satu
topik secara mendalam, pembelajaran yang berdasarkan nilai kehidupan,
supaya bisa menilai dan menganalisis permasalahan yang ada disekitarnya,
dengan cara bersosialisasi dengan lingkungannya. Sedangkan Ilmu
Pengetahuan Sosial secara umum memberikan tinjauan terhadap masyarakat,
pembelajaran yang lebih menuju nilai tenggang rasa, sejarah, geografi,
ekonomi dan lain-lain.
Dalam pembelajaran Ilmu Sosial Dasar atau
Ilmu Pengetahuan Sosial di Indonesia Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
merupakan mata pelajaran Sekola Dasar (SD) dan Sekolah Menegah Pertama
(SMP), Sedangkan Ilmu Sosial Dasar merupakan pembelajaran Sekolah
Menengah Atas (SMA) dan Perguruan Tinggi tergantung fakultas dan jurusan
yang memfokuskan pelajaran Ilmu Sosial Dasar.
Pentingnya Mempelajari Ilmu Sosial Dasar
Dalam suatu universitas yang mempelajari Ilmu Sosial Dasar contohnya Universitas Gunadarma,
mempunyai tujuan khusus, supaya mahasiswa mengetahui aspek-aspek
masalah sosial. Mahasiswa yang mempelajari Ilmu Sosial Dasar dapat
menerapkan dalam kehidupannnya demi tercapai tujuan masyarakat yang
baik.
Etika Dalam Bersosialisasi
Etika dan sopan santun sangatlah penting
dalam bersosialisasi ditengah masyarakat supaya dapat diterima dengan
baik di lingkungan masyarakat. Dalam menjaga interaksi sosial yang baik,
dengan menjaga etika dapat membantu tiap individu supaya saling
menghargai dan tertib dalam bermasyarakat.
Supaya kita dihargai dan diterima dalam
oleh masyarakat etika dan sopan santun harus dijaga, contohnya ketika
kita sedang mengantri, antrilah dengan tertib jika kita menyelak antrian
maka padangan masyarakat tengan kita buruk.
Tujuan Ilmu Sosial Dasar
- Memiliki wawasan dan pengetahuan yang dibutuhkan seseorang untuk melangsungkan kehidupannya di tengah masyarakat dan mampu menghadapi masalah yang timbul dilingkungannya
- Peka terhadap masalah sosial dan tanggap ikut serta dalam memecahkan problemanya di lingkungan sekitarnya
- Paham dan sadar dengan adanya kenyataan-kenyataan sosial maupun masalah-masalah sosial di dalam masyarakat
- Mengembangkan kemampuan berkomunikasi terhadap masyarakat
- Menjalankan peraturan yang ditetapkan
- Supaya manusia menyadari masalah dan kenyataan yang ada pada masyarakat.
- Sigap dalam menghadapi masalah yang timbul
- Berpikir kritis terhadap masalah-masalah yang menimpa.
Berikut diatas merupakan Penjelasan Tentang Ilmu Sosial Dasar. Tulisan diatas dikutip dari wikipedia dan sumber-sumber terkait yang diamati, ditiru, dan dimodifikasi.
No comments:
Post a Comment